Penciptaan Musik Berbasis Sastra Lisan Riau di Residensi Pemajuan Kebudayaan Indonesia 2024

Fardian, selaku penggerak Sanggar Indonesia Istimewa Kolektif dan Studio FP Music Production berpartisipasi dalam Residensi Kemajuan Budaya Indonesia 2024 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini terjadi di tiga wilayah (Riau, Jogja, dan Cirebon). Secara khusus, Riau menjadi salah satu daerah yang dieksplorasi, mulai dari penelitian dan interaksi langsung dengan pakar sastra lokal (Maestro). Karya kolektif menghasilkan tujuan mempromosikan budaya di bidang musik inovatif yang bersumber dari literatur lisan Riau. Rekan peserta residensi di Riau terutama melakukan penelitian dan pekerjaan kolektif tentang pembuatan musik selama kurang dari 20 hari, berkolaborasi dengan mitra/mentor dengan grup musik Riau Rhythm. Setiap kelompok yang terdiri dari empat peserta berhasil menampilkan empat karya pada 30 Agustus 2024, upacara penutupan di Kota Tua, Jakarta.

Salah satu sorotan dari Residensi Pemajuan Budaya Indonesia 2024 adalah penciptaan komposisi musik berjudul ‘Metaphysical Riverside.' Lima komposer dari berbagai latar belakang memulai karya kolaborasi ini, termasuk Fardian (Bali), Ricky Warman Putra (Jambi), Pangera Arsola (Bengkulu), Nithes Aurora (India), dan Aryo Hall (Australia). Upaya kolektif menghasilkan karya musik unik yang ditampilkan di puncak pameran residensi.

Judul Metaphysical Riverside mencerminkan beragam literatur lisan di Kabupaten Kampar, Riau. 'Metafisik mewakili aspek spiritual, sedangkan 'Riverside' mengacu pada lokasi geografis Kabupaten Kampar, yang berpotongan dengan Sungai Kampar. Judul ini merangkum pengaruh spiritual dan geografis yang membentuk komposisi musik kita.

Narasi ini didasarkan pada argumen komposer bahwa sastra lisan Riau terhubung dengan spiritualitas masyarakatnya; pernyataan ini bersumber dari naskah sastra Sumatera kuno, Gurindam 12. Filosofi Spiritual Orang Kampar termasuk dalam Tipe Metafisik. Dengan demikian, Spiritualitas Metafisik menjadi Objek Penciptaan, yang dikemas ke dalam konsep Musik Folktronic (folk dan elektronik), menggunakan media suara akustik, sintesis elektronik, dan teks naratif yang diuraikan melalui metode penciptaan musik berbasis sastra lisan.

Previous
Previous

Desiminasi Karya Proyek Studi Independen FP Music Production Mitra Program MBKM Kampus Merdeka ISI Denpasar 2024/2025